2 buah tumor jinak di payudara kanan saya setelah di operasi
FAM.....??? Apa itu FAM....?? FAM (Fibroadenoma Mammae) adalah tumor jinak payudara yang sesuai namanya berasal dari fibro = jaringan ikat dan adonema = jaringan kelenjar. Bisa tunggal, beberapa atau dalam bentuk kompleks. FAM dapat dikatakan sebagai penyakit remaja putri karena banyak diderita oleh remaja putri usia 20 tahunan atau kurang dari 30 tahun. Hampir seluruh tumor jinak diantara mereka adalah FAM. Penyebabnya masih belum di ketahui secara pasti, di duga karena faktor hormon estrogen, gaya hidup, atau genetik.
Kenapa saya menulis tentang FAM...??? Karena saya adalah salah satu dari sekian banyak remaja putri perempuan yang memiliki FAM pada payudaranya. Saya adalah penderita Multiple FAM atau FAM pada kedua payudara, tapi
Alhamdulillah saya telah melakukan operasi pengangkatan FAM pada 26
Oktober lalu. Sebagai perempuan, berbicara tentang tumor atau kanker memanglah sangat mengerikan apalagi yang berhubungan dengan payudara. Saya menulis ini hanya ingin sedikit berbagi. Memang tidak ada seorang perempuan pun yang ingin menderita tumor atau bahkan kanker payudara, tapi bukan berarti kita harus menutup mata dan telinga kita untuk tidak mendengar atau sedikit mengetahuinya sebagai tambahan pengetahuan, mengingat di jaman sekarang banyak sekali penyakit yang aneh-aneh. Cekidoooootttttt...........!!!!!!
Pernah dengar tentang SADARI...??? Yups...SADARI atau perikSA payuDAra sendiRI. Perempuan harus, kudu, wajib hukumnya buat SADARI. Kenapa....??? Karena kita harus selalu waspada terhadap setiap perubahan atau pertumbuhan tidak normal pada tubuh kita, dalam hal ini payudara. Misalnya (amit-amit,,,jangan sampai kejadian) pada saat kita periksa, ada benjolan di payudara kita jangan panik, pada dasarnya setiap payudara itu mempunyai benjolan, benjolan itu normal dan terjadi karena siklus hormon. Karena itu tidak semua benjolan di payudara adalah FAM atau tumor atau (amit-amit) kanker. Tapi tidak ada salahnya jika kita memeriksakan diri ke dokter.
Pengalaman saya sendiri, benjolan di payudara saya ketahui ketika saya sedang mens, ketika siklus mens datang, saya merasakan ada benjolan di payudara dan ketiak sebelah kanan saya, tapi ketika siklus mens nya selesai maka benjolan itu hilang dengan sendirinya. Tetapi beberapa waktu terakhir, kira-kira di bulan Agustus, benjolan itu tidak hilang dan di rasakan semakin membesar. Karena saya merasa takut untuk memeriksakan diri ke dokter, maka saya tidak jadi memeriksakan diri ke dokter.
Pada awal Oktober, karena takut benjolan itu akan semakin membesar saya memberanikan diri untuk memeriksakan ke dokter. Awalnya saya pergi ke dokter umum (dokter perempuan), lalu saya di periksa dan langsung disarankan menghubungi dokter bedah untuk operasi. Kaget, terkejut, takut, itulah reaksi saya. Ketakutan akan kanker payudara, apalagi dalam silsilah keluarga saya ada yang menderita kanker payudara.
Kemudian saya menuruti saran dokter untuk menghubungi dokter bedah, seharusnya sih saya pergi ke dokter bedah onkologi, tapi karena di rumah sakit yang saya datangi tidak ada dokter bedah onkologi, maka saya konsultasi dengan dokter bedah umum. Beruntung dokternya perempuan. Di ruang praktik dokter, saya langsung disuruh buka baju dan underwear, diperiksa dengan posisi tiduran dan kedua tangan di atas kepala. Lalu apa kata dokter....????
Dokter : "harus di angkat, kapan kamu siap operasi ?"
Saya : (terkejut + takut) "saya pikir-pikir dulu dok". Saya tidak banyak bertanya lagi karena saya merasa sangat takut.
Dokter : Saya buatkan pengantar untuk USG, cek darah dan rontgen. Untuk USG bisa sekarang tapi untuk cek darah dilakukannya pada saat kamu sudah siap untuk operasi.
Rasa takut sebelum operasi itu wajar. Sangat-sangat wajar. Apalagi operasi payudara, karena payudara merupakan salah satu organ yang penting untuk perempuan (menurut saya). Apalagi minim nya pengetahuan saya saat itu tentang FAM, membuat saya berfikir apakah jika saya di operasi nanti payudara saya akan di angkat semua ?. Apakah nantinya saya akan mempunyai bekas operasi yang besar dan membekas?.
Pertanyaan itu terjawab pada saat saya kembali ke dokter untuk konsultasi dan menyerahkan hasil rontgen dan laboratorium. Tetapi dokter bedahnya (dokter perempuan, saat saya konsultasi pertama kali) cuti, terpaksa saya harus ganti dokter bedah dan dokter bedahnya laki-laki.
Dokter : hasilnya bagus (hasil rontgen + laboratorium), banyak sekali benjolannya, di kanan ada 2, di kiri 3, gimana sudah siap operasi ?
Saya : Siap ga siap dok. dokter saya mau cerewet nih.
Dokter : Silahkan.
Saya : dokter, nanti kalo saya di oprasi, payudara saya diangkat semuanya dok ?
Dokter : nggak, yang di angkat benjolannya saja.
Saya : nanti bekasnya gimana ? besar ngga ?
Dokter : Setiap operasi pasti ada bekas operasi tapi kita bisa meminimalisir bekasnya. Kalau pengen ngga ada bekasnya sama sekali itu ngga mungkin. Besaran bekasnya tergantung besar benjolannya.
Saya : Tapi ini bukan kanker kan dok ? ga ganas kan dokter ? saya takut dokter soalnya di keluarga saya ada yang menderita kanker payudara.
Dokter : ganas tidaknya saya belum tau, makanya harus di operasi untuk di ketahui ganas tidaknya melalui patology anatomi. Saat ini diagnosa saya adalah suspek (curiga) FAM, setelah di operasi baru bisa di ketahui ini adalah benar FAM atau penyakit lain.
OPERASI
Saya mulai rawat inap hari selasa, 25 Oktober 2011, dan operasi rabu, 26 Oktober 2011. Sebelum operasi saya di suruh puasa dari jam 6 pagi dan di berikan obat cuci perut, lalu di pasang infus. Masuk ruang operasi pukul 11.30 dan kembali lagi ke kamar pukul 15.30. Apakah operasinya sakit ? jawabannya tidak. Saya tidak merasakan apapun karena di bius total. Saat di biusnya pun tidak sakit, karna di suntiknya di selang infus. Tiba-tiba saya tidak sadar dan setelah sadar saya telah ada di ruang pemulihan, setelah itu baru saya di bawa kembali lagi ke kamar. Lalu bagaimana dengan biaya operasinya ? Operasi FAM adalah operasi dengan biaya sedang. Kira-kira belasan juta rupiah, tapi tergantung rumah sakit nya juga.
Lalu bagaimana dengan BEKAS OPERASInya ?
Bekas luka operasinya tidak seperti yang saya bayangkan sebelumnya. Sebelumnya saya membayangkan bekas operasinya besar dan berbekas seperti kelabang. Tapi ternyata bekas operasinya hanya seperti luka bekas baret/tergores. Tidak besar dan tidak terlalu kelihatan.
Apakah FAM dapat berubah menjadi Kanker Payudara ?
Jawabannya TIDAK. FAM tidak dapat berubah menjadi kanker payudara. Tapi kanker payudara bisa muncul di tempat yang dulunya terdapat FAM, hanya kebetulan saja tumbuh di tempat yang sama.
Apakah operasi pengangkatan FAM operable ?
Dalam kasus FAM, operasi adalah suatu cara untuk menguatkan diagnosa. Sebelum operasi dan dilakukan uji patology anatomi, diagnosa nya adalah suspek (curiga) FAM, lalu setelah di operasi dan di lakukan uji patology anatomi barulah diketahui benjolan tersebut adalah benar FAM atau penyakit lain (amit-amit jangan sampai kanker payudara). Menurut saya pribadi, operasi ini sangat operable. Jika setelah dilakukan uji patology anatomi ternyata hasilnya jinak dan benar FAM, maka kita patut bersyukur. Tapi misalnya hasilnya menandakan tanda-tanda ganas, setidaknya kita bisa tahu lebih awal. Karena jika benar itu adalah (amit-amit) kanker payudara, kita bisa merencanakan tindakan pengobatan berikutnya, karena kanker payudara dikenal dengan penyebarannya yang tergolong cepat.
Menurut saya, jangan takut memeriksakan diri ke dokter jika ada keanehan dalam tubuh kita. Karena akan lebih baik jika kita tahu segala sesuatunya lebih awal. Jangan takut untuk melakukan operasi FAM. Jangan takut karena akan mempunyai bekas luka, setiap operasi pasti akan meninggalkan bekas luka tapi di jaman yang sudah canggih ini, Insya Allah masalah bekas operasi dapat dengan mudah di atasi. FAM....??? SIAPA TAKUT........!!!!!!!