Waktu tanggal 23 kemarin saya ke dermatologist untuk konsultasi dan melakukan perawatan di salah satu skin care di kota Bogor. Awalnya saya konsultasi untuk masalah jerawat saya, kemudian saya iseng bertanya tentang bekas operasi FAM yang saya lakukan sekitar bulan Oktober lalu. Lalu dokter menyarankan untuk memakai krim untuk penghilang bekas luka saja. Tapi bukan masalah bekas operasi yang akan saya ceritakan disini.
Dokter bertanya darimana kamu dapat FAM ini (maksudnya faktor genetis dari keluarga Ayah atau Ibu), saya jawab kemungkinan dari keluarga Ibu saya, karena kakak sepupu saya pun ada yang mempunyai FAM dan ada yang kanker payudara.
Lalu Dokter bertanya lagi, diet sehat apa yang kamu lakukan ? saya sekarang sudah mengurangi makan bakso dan saya juga ga pernah makan gorengan yang dijual diluar, maksudnya saya hanya makan gorengan yang di masak dirumah. Saya juga mengurangi makan makanan yang di bakar dan juga mengurangi daging merah. Sekarang setiap pagi saya minum air rebusan daun sirsak, tapi sekarang jarang soalnya saya bosan.
Kemudian dokter bilang, segala macam bakso yang kamu makan di luar sebaiknya jangan, karna kita ga pernah tau daging apa yang di pakai, kecuali kalau kamu bisa membuat bakso sendiri gapapa. Jangan makan daging ayam negeri, terutama kulitnya. Ayam negeri itu diberi hormon, ayam yang tadinya kecil, masa dalam waktu tiga bulan sudah bisa sebesar itu dan ketika digoreng ayam itu menjadi ciut. Makan ayam kampung saja. Daging merah gapapa kamu makan, kalau kamu ga makan daging sama sekali nanti kamu kurang gizi hehehe....
Dokter kemudian menyarankan agar saya meneruskan minum air rebusan daun sirsaknya, karna itu bagus. Daun sirsak atau sirsak sudah disediakan oleh alam kita tinggal mengolahnya, kita ga perlu makan obat buatan Amerika kalau bahan obatnya saja tersedia di alam kita. Dokter juga menyarankan agar saya minum air rebusan kunyit putih. Menurut dokter FAM itu bisa tumbuh lagi kapan saja, jadi salah satu cara mencegahnya adalah dengan diet sehat, apalagi kalau kita mempunyai faktor genetis yang mendukung.
Sebagai catatan, jika kita makan obat herbal yang di rebus atau dimasak sebaiknya kita tidak menggunakan panci dari bahan stainless steel atau panci kuningan, kita sebaiknya menggunakan panci dari bahan tanah liat atau gerabah.
Yang saya bingung, kenapa harus seorang dermatologist yang lebih perhatian kepada yang jelas-jelas bukan bidangnya, daripada dokter bedah yang mengoperasi saya dulu. Dulu dokter bedah saya tidak terlalu banyak bicara dan memberikan instruksi apa yang boleh dan yang tidak boleh saya makan. Hmm,,,apa mungkin karena dia takut kehilangan pasiennya...Astagfirullah,,,kenapa jadi su'udzon gini....
Rabu, 27 Juni 2012
Senin, 11 Juni 2012
Hati-Hati Dalam Memilih Koi....Saya Tertipu....!!!!
Minggu sore kemarin, sepulang dari takziyah dari rumah salah satu kerabat, saya sama kakak saya mampir dulu ke daerah empang untuk membeli beberapa ikan koi.
Di mulai lah pilih memilih ikan,,,,niat saya dari awal sih pengen nyari koi jenis sanke, koi dengan perpaduan warna merah, putih dan hitam. Pada saat proses pemilihan ikan, saya hanya melihat dengan mata saja tanpa memegang ikan tersebut (karna saya orangnya jijik-an...). Saya memilih koi yang warna merah, hitam dan putih, tapi kakak saya melarang membeli yang warna hitam dan putih. Kemudian kakak memeriksa yang warna hitam dan putih itu, ternyata corak warna putih pada koi itu adalah sisik yang dikerok. Jahat sekali pedagang itu, sampai harus mengerok (menyiksa) ikan tersebut. Ternyata ikan itu cuma ikan mas hitam biasa bukan koi. Benar-benar pedagang yang tidak berperikebinatangan.
Setelah saya mendapatkan koi pilihan saya melalui proses tawar menawar yang cukup alot dan tentunya di menangkan oleh saya, pulanglah saya. Seperti biasa, sebelum ikan-ikan itu di cemplungin ke kolam, ikan-ikan itu direndam bersama kantong plastiknya di permukaan kolam agar ikan dapat beradaptasi dengan suhu kolam.
Sebelum saya membuka kantong plastik yang berisi ikan koi itu, saya merasa aneh kenapa air di plastiknya menjadi kotor seperti ada sesuatu berbentuk lembaran berwarna hitam dan corak hitam di ikannya menjadi berkurang. Lalu ikan itu diperiksa oleh kakak saya. Dan benar perkiraan kakak saya kalau warna hitam itu adalah bukan corak asli dari si koi melainkan di cat.
Kesal dan marah. Merasa tertipu...dan memang tertipu.
Hanya untuk perhatian teman : lebih berhati-hatilah untuk memebeli ikan koi. Lebih baik membeli ikan koi di breeder terpercaya.
Di mulai lah pilih memilih ikan,,,,niat saya dari awal sih pengen nyari koi jenis sanke, koi dengan perpaduan warna merah, putih dan hitam. Pada saat proses pemilihan ikan, saya hanya melihat dengan mata saja tanpa memegang ikan tersebut (karna saya orangnya jijik-an...). Saya memilih koi yang warna merah, hitam dan putih, tapi kakak saya melarang membeli yang warna hitam dan putih. Kemudian kakak memeriksa yang warna hitam dan putih itu, ternyata corak warna putih pada koi itu adalah sisik yang dikerok. Jahat sekali pedagang itu, sampai harus mengerok (menyiksa) ikan tersebut. Ternyata ikan itu cuma ikan mas hitam biasa bukan koi. Benar-benar pedagang yang tidak berperikebinatangan.
Setelah saya mendapatkan koi pilihan saya melalui proses tawar menawar yang cukup alot dan tentunya di menangkan oleh saya, pulanglah saya. Seperti biasa, sebelum ikan-ikan itu di cemplungin ke kolam, ikan-ikan itu direndam bersama kantong plastiknya di permukaan kolam agar ikan dapat beradaptasi dengan suhu kolam.
Sebelum saya membuka kantong plastik yang berisi ikan koi itu, saya merasa aneh kenapa air di plastiknya menjadi kotor seperti ada sesuatu berbentuk lembaran berwarna hitam dan corak hitam di ikannya menjadi berkurang. Lalu ikan itu diperiksa oleh kakak saya. Dan benar perkiraan kakak saya kalau warna hitam itu adalah bukan corak asli dari si koi melainkan di cat.
Kesal dan marah. Merasa tertipu...dan memang tertipu.
Hanya untuk perhatian teman : lebih berhati-hatilah untuk memebeli ikan koi. Lebih baik membeli ikan koi di breeder terpercaya.
Langganan:
Postingan (Atom)