Di Indonesia selalu ada perbedaan penetapan tanggal 1 Ramadhan antara ormas islam yang satu dengan yang lainnya, tapi itu bukan masalah secara negara kita ini kaya, kaya tradisi, kaya pula masyarakatnya.
Saya percaya orang Indonesia itu cerdas-cerdas jadi ga kan mempermasalahkan perbedaan penetapan 1 Ramadhan ini, karena para imam madzhab seperti Imam Malik, Imam Syafi'ie, Imam Hanafie, dan Imam Hambali pun terkadang berbeda pendapat namun mereka tidak saling membid'ah atau mengenggap sesat satu sama lain. Begitu pula seharusnya dengan para pengikutnya.
Bagaimana dengan saya....??? Kalau saya sih ngikutin penetapan 1 Ramadhan yang di tetapkan oleh pemerintah. Yah, karna saya tidak mengerti tentang ilmu hisab dan rukyah, jadi ngikut pemerintah aja.
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasulnya, dan
Ulil Amri diantara kamu, Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (Sunah
nya) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang
demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya."(Q.S.
An-Nisa : 59)
"laa thaat li makhluqin fi ma'shiyat al-khaliq, yang artinya tidak dibenarkan adanya ketaatan kepada seorang makhluk dalam kemaksiatan kepada khaliq (Allah).
Tapi jika ada diantara kalian yang berbeda pendapat dengan pemerintah dan mempunyai alasan yang sesuai Qur'an dan Sunah bahwa penetapan 1 Ramdhan yang benar adalah yang sesuai alasan kalian yang di dukung Qur'an dan Sunnah, ya monggo di sampaikan kepada pemerintah dengan cara yang baik.
"....dan bantahlah mereka dengan cara yang baik." (Q.S. An-Nahl :125)
hmm,,,saya hanya sedikit berpesan, hormatilah saudara kita yang berpuasa di hari jum'at, begitu pula sebaliknya, hormatilah saudara kita yang berpuasa di hari sabtu....hehehe...smile....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar